Prof Dr KH TB Sangadiah, MA. : PANCASILA SEBAGAI PEMERSATU DALAM SENI BUDAYA

Prof Dr KH TB Sangadiah, MA. :
PANCASILA SEBAGAI PEMERSATU DALAM SENI BUDAYA


Jurnal Bayangkara News, BANTEN -  Pancasila adalah Dasar Negara yang menjadikan pemersatu dari Sabang sampai Merauke.

Lahirnya Pancasila dari dulu hingga sekarang selalu  dikenang oleh setiap generasi anak bangsa, diantaranya oleh Abah sapaan akrab Dr KH Tubagus Sangadiah, MA. selaku pendiri dan sekaligus Ketua Umum Paguron Jalan Banten Nusantara (PJBN) beserta para anggotanya.

Abah menjelaskan mengenai nilai-nilai luhur yang terkandung di dalam Pancasila yang diterapkan di dalam wadah  PJBN Menurutnya, PJBN mempunyai peran penting  untuk menjaga kearifan lokal terutama sebagai pemersatu dan  turut serta melestarikan seni budaya yang ada di Nusantara. Senin (01/06/20)

Pancasila sebagai dasar negara harus selalu diperkenalkan, sehingga nilai-nilai yang terkandung didalamnya bisa terus kokoh dan menjadi ruh dalam kehidupan masyarakat.

Seni dan budaya merupakan salah satu media yang dapat digunakan secara efektif untuk memperkenalkan dan mengokohkan kembali nilai-nilai Pancasila.

Abah berharap agar para seniman khususnya yang tergabung di PJBN agar dapat saling menghargai dan menjaga  atas perbedaan seni budaya yang ada di Nusantara karena itu bagian dari nilai-nilai  Pancasila.

Terbentuknya wadah Paguron Jalak Banten Nusantara sebagai upaya untuk membangun peradaban Nusantara.

PJBN juga memperjuangkan dan mengawal pelestarian seni dan budaya yang hidup di bumi Nusantara agar jangan sampai hilang ditelan  zaman.

Pancasila tidak bisa di tawar Lagi, Kehadirannya adalah Konsesus Para Founding Father Negeri Ini, Musuh Pancasila adalah Komunis bukan Agama, akan tetapi masih ada sebagian yang mengatasnamakan Pancasilais tapi faktanya memusuhi  Agama bahkan membenturkan Agama dengan Pancasila dan terkadang memutarbalikkan sejarah.

Dulu mungkin kita Pernah mengikuti penataran P4 ( Pedoman Penghayatan Dan Pengamalan Pancasila ). apakah kita masih ingat dengan butir-butir Pancasila yang sudah lama dilupakan? 

Lima asas dalam Pancasila dijabarkan menjadi 36 butir pengamalan, sebagai pedoman praktis bagi pelaksanaan Pancasila.

Butir-butir Pancasila ditetapkan dalam Ketetapan MPR No. II/MPR/1978 tentang Ekaprasetia Pancakarsa.

I. SILA PERTAMA : KETUHANAN YANG MAHA ESA.

1. Percaya dan Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
2. Hormat menghormati dan bekerjasama antar pemeluk agama & penganut-penganut kepercayaan yang berbeda-beda sehingga terbina kerukunan hidup.3. Saling hormat-menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya.
4. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan kepada orang lain.

II. SILA KEDUA : KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB.

1. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan persamaan kewajiban antara sesama manusia.
2. Saling mencintai sesama manusia.3.Mengembangkan sikap tenggang rasa.
4. Tidak semena-mena terhadap orang lain.
5. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.6. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
7. Berani membela kebenaran dan keadilan.8. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia, karena itu kembangkan sikap hormat-menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.

III. SILA KETIGA : PERSATUAN INDONESIA.

1. Menempatkan kesatuan, persatuan, kepentingan, dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan.
2. Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara.
3. Cinta Tanah Air dan Bangsa.
4. Bangga sebagai Bangsa Indonesia dan bertanah Air Indonesia.
5. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang ber-Bhinneka Tunggal Ika.

IV. SILA KEEMPAT : KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT KEBIJAKSANAAN DALAM PERMUSYAWARATAN / PERWAKILAN.

 1.Mengutamakan kepentingan Negara dan masyarakat.
2. Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.
3.Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.
4. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi semangat kekeluargaan.
5. Dengan itikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil musyawarah.
6. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.
7. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggung-jawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai kebenaran dan keadilan.

V. SILA KELIMA : KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA

1.Mengembangkan perbuatan  luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan gotong-royong.
2. Bersikap adil.
3. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
4. Menghormati hak-hak orang lain.
5. Suka memberi pertolongan kepada orang lain.
6. Menjauhi sikap pemerasan terhadap orang lain.
7. Tidak bersifat boros.
8. Tidak bergaya hidup mewah.
9. Tidak melakukan perbuatan yang merugikan kepentingan umum.
10. Suka bekerja keras.11. Menghargai hasil karya orang lain.
12. Bersama-sama berusaha mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.


Pancasila itu anugerah terindah dari para Waliyullah dan para Pejuang kemerdekaan untuk bangsa Indonesia.

Mari Kita terus kan perjuangan para PAHLAWAN kita yang telah berjuang menumpahkan darah untuk tanah air INDONESIA, Kita bersama satukan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.    (Arya/PJBN - JBN)


Wasalam
Dewan Pimpinan Pusat
Paguron Jalak Banten Nusantara
Abah Prof Dr KH TB Sangadiah, MA.
Ketua umum /Pendiri
Pengasuh Ponpes Al Bantani Nitikusumah
#PJBN
#Jelajah_Nuswantara
#Pancasila
#BhinekaTunggalIka
#JalankeunAturanLalakonAmanahKaruhun

Komentar

Postingan Populer