MAPAN Indonesia Minta Kapolri dan Kepala BNN Tidak Meremehkan Peredaran Narkoba Yang Melibatkan Anggotanya
MAPAN Indonesia
Minta Kapolri
dan Kepala BNN
Tidak Meremehkan
Peredaran Narkoba Yang Melibatkan Anggotanya
Jurnal Bayangkara News, Jakarta - (21-08-2018) Maraknya
pengungkapan jaringan narkoba dalam satu bulan terakhir ini membuat heran
penggiat anti narkoba, salah satunya Masyarakat Peduli Anti Narkoba (MAPAN)
Indonesia. Pasalnya, sudah banyak kasus
narkoba yang terungkap, bahkan dengan barang bukti sangat mencengangkan tapi
masih saja peredaran narkoba makin marak bahkan yang lebih memprihatikan
keterlibatan oknum-oknum yang seharusnya menjadi garda terdepan dalam memerangi
peredaran narkoba ikut tertangkap.
Kasus
tertangkapnya Anggota DPRD Langkat (20/8), tertangkapnya Oknum Polisi yang
merupakan Wadir Reserse Narkoba Polda Kalbar (29/7), Penggerbekan rumah sewaan
Kepala BNNP Maluku (08/08), dan kasus lainnya membuat geram Ketua Umum MAPAN
Indonesia, PSF Parulian Hutahaean.
Dalam
release yang diterima redaksi, Parulian meminta dengan tegas kepada Kapolri
Jenderal Tito Karnavian dan Kepala BNN, Heru Winarko agar menindak tegas dan
transparan ke publik dalam penanganan proses kasus narkoba terutama kasus yang
menyangkut Oknum Aparat Penegak hukum maupun Pejabat Negara.
"
Seharusnya Kepolisian dan BNN yang merupakan lembaga garda terdepan memberantas
peredaran narkoba bisa menjaga kepercayaan masyarakat. Bukan malah ikut
'bermain' didalamnya, " katanya, di Rumah MAPAN Indonesia Tambun, Bekasi
Jawa Barat, Selasa (21/08).
Terkhusus
terhadap kasus tertangkapnya Anggota DPRD Langkat, Sumut dari salah satu
Parpol, Parulian meminta hukuman tembak mati harus diterapkan kepada yang
bersangkutan. Dengan barang bukti yang begitu banyak, 3 karung sabu dan pil
ektasi serta jabatan yang disandangnya sebagai Wakil Rayat hukuman mati pantas
diterima olehnya.
"
Masyarakat awam yg terlibat narkoba saja bisa hukumannya berpuluh tahun, wajar
bila oknum Kepolisian, BNN, dan Anggota Legislatif dihukum mati, " ucapnya
Pria
yang akrab dipanggil Bung Rully ini meminta agar kasus narkoba terutama yang
melibatkan oknum Kepolisian, oknum BNN, Anggota DPRD jangan disepelekan. Karena
hal ini sudah mencoreng citra Kepolisian, BNN dan citra Lembaga Legislatif
Negara.
Rully,
sangat menyayangkan dan kecewa dengan kenyataan yang terjadi belakangan ini.
Disaat MAPAN Indonesia bergerak dari Desa/Kampung memberikan penyuluhan tentang
narkoba, malah Oknum Kepolisian tertangkap.
Ia
juga menyarankan agar Badan Narkotika Nasional (BNN) mengaktifkan Badan
Narkotika Nasional Provinsi (BNNP), Badan Narkotika Nasional
Kota/Kabupaten (BNNK) di seluruh
Indonesia untuk terjun ke desa-desa jangan hanya terfokus di kota.
"
Manfaatkan Anggaran Negara untuk penyuluhan kelapangan, jangan hanya penyuluhan
melalui iklan dan spanduk, " tutupnya. Sumber
: MAPAN Indonesia (WS- JBN)
Komentar
Posting Komentar