YAYASAN RUMAH PELAJAR BERSAMA YAYASAN AL - AZIS HADIR SEBAGAI MOTIVATOR PENDIDIKAN
YAYASAN RUMAH PELAJAR BERSAMA YAYASAN AL - AZIS HADIR SEBAGAI MOTIVATOR PENDIDIKAN
Jurnal Bayangkara News, SUMEDANG - Puluhan pelajar Yayasan Al-Azis Kabupaten Sumedang antusias ikuti pelaksanan sosialisasi program pendidikan yang digagas oleh Rumah Pelajar di Desa Cijambu, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Sumedang.
Berdasarkan pantauan, selain dikenalkan terkait aktifitas Rumah pelajar, siswa pun diberikan motivasi untuk terus belajar dan mengembangkan minat bakat.
Disebutkan oleh Ketua Yayasan Al-Azis, Anggi Dwi Sanjaya (pak kamad)
acara sosialisasi pendidikan sengaja digelar untuk memberikan pemahaman kepada siswa-siswi tentang pentingnya pendidikan dalam menunjang masa depan.
Menurutnya realitas pemahaman akan pentingnya pendidikan di Kampungnya itu sangat minim bahkan nol persen.
Mengingat tingkat keadaan ekonomi orang tua siswa yang hanya bekerja sebagai buruh tani.
"Alhamdulillah, kami bisa menggelar acara sosialisasi pendidikan yang digagas bersama dengan Rumah Pelajar, sehingga siswa semakin mengetahui tentang pentingnya pendidikan dalam kehidupan," tuturnya saat ditemui usai melaksanakan sosialisasi, Rabu 24 April 2019.
Anggi menyebut memang masih banyak persoalan yang harus di hadapi dan diselesaikan olehnya selaku pimpinan Yayasan, salah satunya terkait biaya pendidikan yang sampai hari ini masih belum bisa terpecahkan secara utuh.
Namun Anggi mengaku tidak berputus asa, berbagai upaya terus ditempuh agar dunia pendidikan di Kabupaten Sumedang khususnya di Yayasan Al-aziz di Desa Cijambu terus berkembang. Ibarat kata, demi kemajuan pendidikan Anggi ikhlas menerima biaya pendidikan walau hanya dengan hasil tanaman.
"Memang biaya pendidikan menjadi persoalan yang sangat krusial mengapa kesadaran pendidikan di Desa Cijambu sangat minim, makanya saya tidak memberatkan biaya bagi para siswa. Ridho lillahitaala, saya bersyukur dengan hadirnya Yayasan Al-Aziz hak anak mendapatkan pendidikan pada masanya bisa diraih," jelasnya.
Anggi menjelaskan bahwa Yayasan Al-Azis telah hadir ditengah masyarakat Desa Cijambu hampir 7 tahun, bangganya sudah ada tiga angkatan alumni yang menyelesaikan pendidikan Madrasah Tsanawiyah (Mts). Luar biasanya lagi, Anggi pun tak hanya melek pendidikan formal, dirinya pun sama-sama memberikan pemahaman keagamanan kepada siswanya itu, dengan mendirikan pondok pesantren walau dengan segala keterbatasan.
"Kalau untuk Sekolah Madrasah Aliyah ( MA) baru berjalan dua tahun, saya pun mengajak para siswa untuk mondok di kobong, dengan ilmu yang saya punya para santri juga bisa mengaji kitab-kitab agama seperti safinah, tijan, jurumiyah, alhlakulbanin. Jadi pendidikan formal dan non formal seimbang layaknya dipesantren besar lainnya," paparnya.
Anggi berharap dengan gelaran sosialisasi pendidikan, siswa semakin termotivasi mencapai pendidikan yang lebih tinggi, dan tidak merasa kecil diri dengan segala kekurangan.
"Dengan hadirnya Yayasan Al-Aziz di tengah masyarakat saya berharap semua orang bisa mendapatkan pendidikan tanpa terkecuali. Jika dulu hanya orang mampu di Desa Cijambu yang bisa mengenyam pendidikan maka hari ini dan seterusnya pendidikan adalah hak semua orang," tegasnya.
Sebelumnya pihaknya juga telah melaksanakan kegiatan Latihan Dasar Kepemimpin Siswa (LDKS) kepada siswa didiknya untuk memupuk jiwa kemandirian dan kepercayaan diri, belajar menyelesaikan masalah dan meningkatkan kemampuan berfikir.
Sementara itu salah satu siswa, Gina mengaku senang ikuti kegiatan sosialisasi pendidikan, dirinya kini mantap untuk menyelesaikan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
"Termotivasi banget, bahwa pendidikan bukan hanya berbicara uang, namun keseriusan dan tekad yang kuat bisa menjadi modal untuk meraih kesuksesan," ungkapnya.
Gina mengucap terimakasih kepada Yayasan Al-azis karena telah memberikan pendikan gratis kepada dirinya.
"Terima kasih, Yayasan Al-Aziz karena kalian saya dan teman-teman bisa mendapatkan pendidikan yang seharusnya didapatkan," tutupnya.
(Herdianto, Jurnal Bayangkara News)
Berdasarkan pantauan, selain dikenalkan terkait aktifitas Rumah pelajar, siswa pun diberikan motivasi untuk terus belajar dan mengembangkan minat bakat.
Disebutkan oleh Ketua Yayasan Al-Azis, Anggi Dwi Sanjaya (pak kamad)
acara sosialisasi pendidikan sengaja digelar untuk memberikan pemahaman kepada siswa-siswi tentang pentingnya pendidikan dalam menunjang masa depan.
Menurutnya realitas pemahaman akan pentingnya pendidikan di Kampungnya itu sangat minim bahkan nol persen.
Mengingat tingkat keadaan ekonomi orang tua siswa yang hanya bekerja sebagai buruh tani.
"Alhamdulillah, kami bisa menggelar acara sosialisasi pendidikan yang digagas bersama dengan Rumah Pelajar, sehingga siswa semakin mengetahui tentang pentingnya pendidikan dalam kehidupan," tuturnya saat ditemui usai melaksanakan sosialisasi, Rabu 24 April 2019.
Anggi menyebut memang masih banyak persoalan yang harus di hadapi dan diselesaikan olehnya selaku pimpinan Yayasan, salah satunya terkait biaya pendidikan yang sampai hari ini masih belum bisa terpecahkan secara utuh.
Namun Anggi mengaku tidak berputus asa, berbagai upaya terus ditempuh agar dunia pendidikan di Kabupaten Sumedang khususnya di Yayasan Al-aziz di Desa Cijambu terus berkembang. Ibarat kata, demi kemajuan pendidikan Anggi ikhlas menerima biaya pendidikan walau hanya dengan hasil tanaman.
"Memang biaya pendidikan menjadi persoalan yang sangat krusial mengapa kesadaran pendidikan di Desa Cijambu sangat minim, makanya saya tidak memberatkan biaya bagi para siswa. Ridho lillahitaala, saya bersyukur dengan hadirnya Yayasan Al-Aziz hak anak mendapatkan pendidikan pada masanya bisa diraih," jelasnya.
Anggi menjelaskan bahwa Yayasan Al-Azis telah hadir ditengah masyarakat Desa Cijambu hampir 7 tahun, bangganya sudah ada tiga angkatan alumni yang menyelesaikan pendidikan Madrasah Tsanawiyah (Mts). Luar biasanya lagi, Anggi pun tak hanya melek pendidikan formal, dirinya pun sama-sama memberikan pemahaman keagamanan kepada siswanya itu, dengan mendirikan pondok pesantren walau dengan segala keterbatasan.
"Kalau untuk Sekolah Madrasah Aliyah ( MA) baru berjalan dua tahun, saya pun mengajak para siswa untuk mondok di kobong, dengan ilmu yang saya punya para santri juga bisa mengaji kitab-kitab agama seperti safinah, tijan, jurumiyah, alhlakulbanin. Jadi pendidikan formal dan non formal seimbang layaknya dipesantren besar lainnya," paparnya.
Anggi berharap dengan gelaran sosialisasi pendidikan, siswa semakin termotivasi mencapai pendidikan yang lebih tinggi, dan tidak merasa kecil diri dengan segala kekurangan.
"Dengan hadirnya Yayasan Al-Aziz di tengah masyarakat saya berharap semua orang bisa mendapatkan pendidikan tanpa terkecuali. Jika dulu hanya orang mampu di Desa Cijambu yang bisa mengenyam pendidikan maka hari ini dan seterusnya pendidikan adalah hak semua orang," tegasnya.
Sebelumnya pihaknya juga telah melaksanakan kegiatan Latihan Dasar Kepemimpin Siswa (LDKS) kepada siswa didiknya untuk memupuk jiwa kemandirian dan kepercayaan diri, belajar menyelesaikan masalah dan meningkatkan kemampuan berfikir.
Sementara itu salah satu siswa, Gina mengaku senang ikuti kegiatan sosialisasi pendidikan, dirinya kini mantap untuk menyelesaikan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
"Termotivasi banget, bahwa pendidikan bukan hanya berbicara uang, namun keseriusan dan tekad yang kuat bisa menjadi modal untuk meraih kesuksesan," ungkapnya.
Gina mengucap terimakasih kepada Yayasan Al-azis karena telah memberikan pendikan gratis kepada dirinya.
"Terima kasih, Yayasan Al-Aziz karena kalian saya dan teman-teman bisa mendapatkan pendidikan yang seharusnya didapatkan," tutupnya.
(Herdianto, Jurnal Bayangkara News)
Luar biasa...patut dicontoh
BalasHapus